Minggu, 08 Juli 2012

Tak Hanya Ceramah, Kader FPI Juga Ingin Jago Menulis


       Mubaligh Front Pembela Islam bertekad tidak akan berdakwah melalui mimbar-mibar Masjid dan Tabligh Akbar alias dakwah bilisan saja.

       Mereka juga akan terjun melalui dakwah bil qolam (dengan tulisan/pena). Untuk itu dua lembaga sayap FPI, Front Mahasiswa Islam (FMI) dan Lembaga Dakwah Front (LDF), pada Ahad (8/7/2012) mengadakan pelatihan jurnalistik bertema “Menjadi Jurnalis Muslim yang Tangguh” di Markaz Syari’ah FPI, Jl. Petamburan, Jakarta. Pelatihan ini dibimbing langsung oleh Redaktur Suara Islam Online, Shodiq Ramadhan.


       Pelatihan ini digelar sebagai upaya melatih para kader FMI dan LDF agar memiliki kemampuan menulis. Keahlian ini di lapangan dapat digunakan sebagai senjata untuk melawan pemberitaan yang tidak berimbang yang selama ini selalu disebarkan oleh media sekuler yang anti terhadap Islam dan FPI pada khususnya. 
Dalam pelatihan ini dijabarkan bagaimana menjadi seorang jurnalis Muslim yang memiliki integritas tinggi dengan tetap memegang teguh prinsip kode etik wartawan Indonesia. Untuk membuat berita yang bagus dan berkualitas, syarat pertama yang ditanamkan adalah bahwa berita yang dibuat harus pro kepada Islam sebagai ideologi yang kaffah dalam kehidupan.
    Sebagai penutup, Shodiq menegaskan bahwa menjadi jurnalis adalah panggilan jiwa, bukan keterpaksaan. Karenanya, dalam diri jurnalis Muslim harus selalu ada semangat, antusiasme, untuk mengabarkan apa saja yang penting diketahui oleh umat Islam.


Rep: Andrian-FMI

2 komentar: