Senin, 14 Mei 2012

Diantara kekerasan

Akhir-akhir ini timbul banyak wacana yang menyudutkan organisasi ekstreme ISLAM garis keras yang selalu diidentikan  dengan kekerasan, sebut saja Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq Syihab, Jama'ah Anshorut Tauhid (JAT) pimpinan ust. Abu Bakar Ba'asyir. 

Pemberantasan kemaksiatan yang selalu mereka lakukan selalu diblowup media massa tanpa pemberitaan yang berimbang. Lihat saja contohnya bagaimana FPI disudutkan sebagai organisasi yang selalu menjunjung kekerasan atas nama agama,tetapi media tidak pernah menyudutkan akar masalah kenapa mereka melakukan hal itu. Media massa yang ada di Indonesia kebanyakan tidak bisa menyaring kekerasan yang telah dilakukan oleh para pengasong kemaksiatan.

Kita lihat contohnya bagaimana Ahmadiyah, JIL, Irsyad Manji, Lady GaGa, dan sebagainya yang selalu mereka bela dengan dalih kebebasan berkeyakinan, kebebasan berpendapat atas nama perdamaian dan cinta kasih sayang. Tapi apakah mereka (para media massa) tidak bisa melihat secara psikologis bagaimana mereka (ahmadiah,JIL, Irsyad Manji, Lady GaGa, dan lain sebagainya) semua melakukan kekerasan psikologis yang lebih berbahaya dan lebih jahat dari sekedar kekerasan fisik. 

Apakah media massa tidak pernah melihat kekerasan perasaan yang dilakukan oleh mereka atas nama kebebasan, perdamaian, cinta, dan kasih sayang  yang sangat menghancurkan hati dan perasaan umat islam. Dan notabene mereka para pengasung liberal telah melakukan kekerasan hati, perasaan dan juga psikologis umat Isam dengan cara menodai agama Islam. Jadi, kekerasan yang mana yang lebih berbahaya?




Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar