Rektor Universitas Negeri Jakarta
(UNJ) yang dulunya dikenal dengan
IKIP ini ternyata semasa kuliahnya
tidaklah terlalu pintar dan sering DO
(drop out) karena
ketidakmampuannya membayar
kuliah dan sangat kritis terhadap
dosen yang memberi pelajaran
dengan menulis.
Bedjo pertama kali kuliah sarjana S1
nya di Yogyakarta pada tahun 1971,
setahun kemudian pada tahun 1972
dia sudah DO. Pada tahun 1974 dia
kembali melanjutkan kuliah S1 nya
di Jakarta. Lagi-lagi tidak kurang dari
1 tahun kembali DO.
“Bahkan saat kuliah S3, saya pernah
dipecat karena selalu menentang
system pembelajaran yang diberikan
dosen dengan menulis di papan
tulis,” ungkap Bedjo Suyanto dari
buah ‘DO’ nya itu kini menghasilkan
kekayaan berupa memiliki 7 rumah.
Bedjo berpesan kepada ratusan
mahasiswa di Kota Bekasi saat
seminar nasional bertema,
“Implementasi Pembelajaran di
Kelas yang sesuai dengan
Kompetensi Guru yang Berwawasan
Leadership dan Enterpreneurship”
itu agar bersungguh-sungguh kuliah
dengan tujuan mencari ilmu
pengetahuan di tempat yang benar.
“Jangan tertarik pada perguruan
tinggi yang gampang mengeluarkan
ijasah. Nanti, kalau anda kuliah, pilih
perguruan tinggi yang benar,”
pesannya lagi.
Pengalamannya sebagai mahasiswa
mulai dari S1 hingga S3, lebih
mementingkan mendapatkan ilmu
ketimbang ijasah. Ia mengisahkan,
misalnya untuk mendapatkan gelar
sarjananya baru resmi disandang
pada usia 39 tahun. Sedangkan
pasca sarjana hingga doctor baru
diraih pada usia 50-an tahun.
“Jadi jangan mencari jalan pintas
mencari ijasah, tetapi otak kita
kosong. Anda semua dilahirkan
untuk sukses. Bukan untuk kalah,
tapi dengan bermodal keyakinan,”
bebernya.
Lebih lanjut professor mengatakan
agar dalam diri mahasiswa tertanam
untuk tidak ada kata terlambat untuk
serius dan melanjutkan pendidikan
hingga jenjang yang lebih tinggi.
“Sekarang kita balik, jangan berpikir
kalau saya mau S2 dari mana
uangnya. Tapi, kalau saya sudah S2
saya akan mendapatkan uang lebih
banyak lagi,” terangnya sambil
membocorkan rahasia kalau istrinya
juga baru kepincut untuk kuliah S2
saat ini di Uhamka.
Sambil bercanda, Prof Bedjo
bertanya mengapa tidak mengambil
kuliah S2 di UNJ saja. Sang istri
bilang, nanti ketemu lo lagi lo lagi.
Sebab, sang istri adalah mantan
mahasiswanya saat mengambil
strata satu.
Banyak kendala dalam hidup ini.
Bedjo yang kenyang dengan segala
persoalan memberikan tips bentuk
sikap orang menghadapi masalah.
Ada 3 tipe orang dalam neghadapi
masalah. Pertama, mudah
menyerah (quitters), kedua berhenti
berusaha sebelum tenaga dan batas
kemampuan (campers). Dan yang
ketiga berusaha mengatasi
tantangan (climbers).
“Jadilah anda yang ketiga, selalu
berusaha mengatasi tantangan dan
jangan pernah menyerah. Semoga
kesusksesan menjadi milik anda
semua,” tutupnya.
Di ambil dari Majalah Komunitas 2 Agustus 2010
Sabtu, 05 Mei 2012
Rektorku Prof.Dr.Bedjo Sujanto 2 Kali DO, 1 Kali Pecat
Published with Blogger-droid v2.0.4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bagus, saya baru tahu banyak tentang mantan rektor saya pak Bedjo, thanks mas
BalasHapussaat ini beliau resmi menjadi rektor di universitas islam attahriyah
BalasHapussaya sebagai mahasiswa nya, cukup interest dengan track reord sebelumnya...hhe mantab