Tim Pencari Fakta Laskar Umat Islam Surakarta (TPF LUIS)
Kasus Pembakaran Sepeda Motor dan Penganiayaan di
Kampung Gandekan Jebres Solo
Kamis, 3 Mei 2012
Hari Kamis, 3 Mei 2012
1. Saat baru berbelok ke kiri tiba-tiba ia dipukul bahunya
dengan bambu oleh dua orang yang nongkrong di cucian
motor milik Iwan Walet. Karena tidak bisa menahan diri,
akhirnya Yunianto terjatuh berikut motor yang
ditungganginya, sedangkan tiga temanya langsung lari
menyelamatkan diri. Karena merasa tak bersalah, Yunianto
pun bertanya pada orang yang memukul tersebut ”Mas
salah saya apa kok dipukul ?” bukan jawaban malah
pukulan lagi yang diterima. Yunianto pun lantas lari
menyelamatkan diri, berjalan diatas tanggul ke arah
selatan. Namun, saat menjauh ia ingin kembali untuk
mengambil sepeda motor, namun saat mendekat orang
yang membawa bambu memanggil ke teman-temannya
yang berjumlah kurang lebih 40 an. ”Karena saya takut
dikeroyok ya sudah mas, saya lari saja menyelamatkan diri”
Ujar Yunianto. Sepeda motor Yunianto Honda Supra
dengan nopol AD 5432 BZ kemudian dibakar di
perempatan tanggul.
2. Karena sepeda motor dibakar di tengah jalan maka
masyarakat sekitar ikut berkerumun menyaksikan dan
semua bertanya, “Motor miliki siapa ?”, “Kenapa dibakar?”
dan sebagainya. Begitu pula korban yang bernama Agus
Pamuji , dia adalah pedagang Onde-Onde yang biasa
berdagang di Pasar Gedhe. Siang itu ia Sholat Dhuhur dan
istirahat di masjid yang tak jauh dari lokasi pembakaran.
Seperti halnya masyarakat pada umumnya, ia pun
penasaran ada apa ramai-ramai di tengah jalan. Ia pun
lantas ikut melihat juga. Saat mendekat ke motor yang
dibakar tadi, ia langsung dipukul rahangnya dengan
potongan besi dan dikeroyok oleh beberapa orang yang
ada disitu dengan menggunakan senjata tajam dan
pentungan tanpa sebab yang jelas, akhirnya ia pun
tersungkur tidak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke
Rumah Sakit Dr. Moewardi Solo. Menurut penuturan
seorang Hansip (Linmas) yang saat itu menyaksikan
penganiayaan menjelaskan bahwa Agus Pamuji dihajar
karena ia dicurigai sebagai intel ( informan) nya Laskar,
karena ia berjenggot. Ia luka dibagian rahang kiri.
3. Nasib yang tak jauh beda juga dialami oleh Shandy jamaah
Masjid Muhajirin yang ikut melayat, ia termasuk
rombongan pelayat yang pulang terakhir. Karena di jalan
ada pembakaran, ia pun lantas ingin melihat. Saat
mendekat itulah iapun langsung dipukul dan disiksa oleh
para preman bertubi-tubi dan terjatuh hingga ia dibawa
ke rumah Sakit Islam Kustati, Ia luka di kepala dengan 6
jahitan.
4. Solidaritas Umat Islam Surakarta baik jamaah masjid
maupun warga sekitar masjid secara spontan berdatangan
seusai Sholat Ashar berjalan kaki bersama bermaksud
mencari tahu pelaku pembakaran sepeda motor dan
penganiaya Jamaah Masjid Muhajirin yang terjadi di TKP
dekat Cucian Motor milik Iwan Walet.
5. Mayoritas Laskar Islam Solo menduga Pelaku Pembakaran
dan Penganiayaan ini dilakukan oleh Iwan Walet dan
kelompoknya ” Young Indonesia “, karena TKP didekat
Tempat Cucian Motor milik Iwan Walet. Hingga Kamis
malam, belum ada kejelasan keberadaan Iwan Walet.
Jumat, 4 Mei 2012
1. Solidaritas Umat Islam Surakarta kembali turun jalan
Longmarch dengan jumlah massa lebih banyak dan tidak
hanya di Karisidenan Surakarta, namun sudah melibatkan
Umat Islam di DIY, Jatim dan Jabar. Massa ada yang
terkonsentrasi di Masjid Muhajirin Semanggi, Masjid Al
Fatih Kepatihan, Masjid Jagalan, serta beberapa titik
lainnya dalam Status Standby dan Siaga 1 yang
diperkirakan mencapai Seribuan lebih.
2. Laskar Islam dari Masjid Muhajirin bergerak menuju
Kampung Gandekan dengan pengawalan ketat dan
lengkap dari aparat Polres Solo. Sebelum berangkat
Walikota Solo Joko Widodo, Ketua MUI Prof. Dr. dr. Zaenal
Arifin Adnan menyempatkan hadir di Masjid Muhajirin
menanyakan kronologi kejadian sebenarnya. Ustadz
Supriyanto selaku Imam Masjid Muhajirin mengarahkan
para peserta Longmarcah bahwa tujuan ke Kampung
Gandekan semata untuk menunjukan Izzul Islam Wal
Muslimin, tidak untuk merusak fasilitas ataupun tidak pula
melukai siapapun, kecuali jika ada pihak-pihak yang
mengganggu dan menghalangi agenda Longmarch dalam
rangka Solidaritas Sesama Muslim yang telah dianiaya di
kampung itu.
3. Dalam perjalanan Longmarch di sebuah gang, di jalan RE
Martadinata, ada lemparan dari Preman mengarah ke
peserta Longmarch. Lemparan itu berupa batu dan Bom
Molotov. Gang tersebut pada awalnya sudah diblokade
Polisi. Karena ada lemparan batu dan Molotov lemparan
batu tersebut menganai aparat kepolisian dan berdarah
akhirnya polisi menyingkir, blokade polisi terbuka. Salah
satu yang melempar adalah Ngatiman 62 tahun dengan
tutup wajah dan kata kata kotor menantang peserta
longmarch sambil mengacung acungkan sepotong besi
yang ujungnya tajam sempat duel dengan salah satu
peserta .
4. Polres Solo memberi keterangan resmi bahwa 2 orang
sudah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus
Pembakaran Sepeda Motor dan Penganiayaan di Kampung
Gandekan. Kedua orang ini adalah I dan C. Dua orang
tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan
di Mapolresta Solo. I dan C dinyatakan cukup bukti
melanggar pasal 170 KUHP, dengan barang bukti yang
disita adalah Sepotong besi (LINGGIS), Batu, Jaket, Supra X
125 AD 5423 HZ.
5. Pemkot Solo menggelar Rapar Koordinasi di Rumah Dinas
Walikota Solo merespon situasi Kamtibmas terkini. Hadir
dalam acara dalam acara ini KH. Sholihan (FKUB), Prof. Dr.
dr. Zaenal Arifin Adnan (MUI), Joko Widodo, Dandim,
Danrem, Ketua DPRD Solo, Beberapa Camat, Tokoh
Gandekan, sedangkan hadir dalam elemen Islam adalah
MTA, JAT, FPIS, LUIS, HTI dan NU. Salah satu agenda dalam
pertemuan ini adalah memberi santuan kepada semua
korban baik biaya rumah sakit maupun kendaraan yang
dibakar
Rekomendasi dan Harapan:
1. Aparat kepolisian agar memproses kasus ini secara
professional dan menangkap semua pelaku penganiayaan
secara bersama-sama dan melakukan pembakaran
sepeda motor.
2. Aparat kepolisian diharap dapat membongkar data siapa
saja preman yang terlibat dari HP yang dimilki Iwan wallet
melalui server telkomsel
3. Memerangi Pekat dan Premanisme perlu dibentuk
GARNESUN yang terdiri dari unsur TNI, POLRI dan LSM.
Aspirasi ini sudah ada respon dari DAREM Surakarta dan
akan ditindaklanjuti.
Surakarta, 7 Mei 2012
Ketua LUIS Sekretaris
Edi Lukito, SH Drs. Yusuf Suparno
Selasa, 08 Mei 2012
Kronologi Bentrok Solo
Published with Blogger-droid v2.0.4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar