Selasa, 08 Mei 2012

Kronologi Bentrok Solo

Tim Pencari Fakta Laskar Umat Islam Surakarta (TPF LUIS)

Kasus Pembakaran Sepeda Motor dan Penganiayaan di

Kampung Gandekan Jebres Solo

Kamis, 3 Mei 2012

Hari Kamis, 3 Mei 2012

1. Saat baru berbelok ke kiri tiba-tiba ia dipukul bahunya

dengan bambu oleh dua orang yang nongkrong di cucian

motor milik Iwan Walet. Karena tidak bisa menahan diri,

akhirnya Yunianto terjatuh berikut motor yang

ditungganginya, sedangkan tiga temanya langsung lari

menyelamatkan diri. Karena merasa tak bersalah, Yunianto

pun bertanya pada orang yang memukul tersebut ”Mas

salah saya apa kok dipukul ?” bukan jawaban malah

pukulan lagi yang diterima. Yunianto pun lantas lari

menyelamatkan diri, berjalan diatas tanggul ke arah

selatan. Namun, saat menjauh ia ingin kembali untuk

mengambil sepeda motor, namun saat mendekat orang

yang membawa bambu memanggil ke teman-temannya

yang berjumlah kurang lebih 40 an. ”Karena saya takut

dikeroyok ya sudah mas, saya lari saja menyelamatkan diri”

Ujar Yunianto. Sepeda motor Yunianto Honda Supra

dengan nopol AD 5432 BZ kemudian dibakar di

perempatan tanggul.

2. Karena sepeda motor dibakar di tengah jalan maka

masyarakat sekitar ikut berkerumun menyaksikan dan

semua bertanya, “Motor miliki siapa ?”, “Kenapa dibakar?”

dan sebagainya. Begitu pula korban yang bernama Agus

Pamuji , dia adalah pedagang Onde-Onde yang biasa

berdagang di Pasar Gedhe. Siang itu ia Sholat Dhuhur dan

istirahat di masjid yang tak jauh dari lokasi pembakaran.

Seperti halnya masyarakat pada umumnya, ia pun

penasaran ada apa ramai-ramai di tengah jalan. Ia pun

lantas ikut melihat juga. Saat mendekat ke motor yang

dibakar tadi, ia langsung dipukul rahangnya dengan

potongan besi dan dikeroyok oleh beberapa orang yang

ada disitu dengan menggunakan senjata tajam dan

pentungan tanpa sebab yang jelas, akhirnya ia pun

tersungkur tidak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke

Rumah Sakit Dr. Moewardi Solo. Menurut penuturan

seorang Hansip (Linmas) yang saat itu menyaksikan

penganiayaan menjelaskan bahwa Agus Pamuji dihajar

karena ia dicurigai sebagai intel ( informan) nya Laskar,

karena ia berjenggot. Ia luka dibagian rahang kiri.

3. Nasib yang tak jauh beda juga dialami oleh Shandy jamaah

Masjid Muhajirin yang ikut melayat, ia termasuk

rombongan pelayat yang pulang terakhir. Karena di jalan

ada pembakaran, ia pun lantas ingin melihat. Saat

mendekat itulah iapun langsung dipukul dan disiksa oleh

para preman bertubi-tubi dan terjatuh hingga ia dibawa

ke rumah Sakit Islam Kustati, Ia luka di kepala dengan 6

jahitan.

4. Solidaritas Umat Islam Surakarta baik jamaah masjid

maupun warga sekitar masjid secara spontan berdatangan

seusai Sholat Ashar berjalan kaki bersama bermaksud

mencari tahu pelaku pembakaran sepeda motor dan

penganiaya Jamaah Masjid Muhajirin yang terjadi di TKP

dekat Cucian Motor milik Iwan Walet.

5. Mayoritas Laskar Islam Solo menduga Pelaku Pembakaran

dan Penganiayaan ini dilakukan oleh Iwan Walet dan

kelompoknya ” Young Indonesia “, karena TKP didekat

Tempat Cucian Motor milik Iwan Walet. Hingga Kamis

malam, belum ada kejelasan keberadaan Iwan Walet.

Jumat, 4 Mei 2012

1. Solidaritas Umat Islam Surakarta kembali turun jalan

Longmarch dengan jumlah massa lebih banyak dan tidak

hanya di Karisidenan Surakarta, namun sudah melibatkan

Umat Islam di DIY, Jatim dan Jabar. Massa ada yang

terkonsentrasi di Masjid Muhajirin Semanggi, Masjid Al

Fatih Kepatihan, Masjid Jagalan, serta beberapa titik

lainnya dalam Status Standby dan Siaga 1 yang

diperkirakan mencapai Seribuan lebih.

2. Laskar Islam dari Masjid Muhajirin bergerak menuju

Kampung Gandekan dengan pengawalan ketat dan

lengkap dari aparat Polres Solo. Sebelum berangkat

Walikota Solo Joko Widodo, Ketua MUI Prof. Dr. dr. Zaenal

Arifin Adnan menyempatkan hadir di Masjid Muhajirin

menanyakan kronologi kejadian sebenarnya. Ustadz

Supriyanto selaku Imam Masjid Muhajirin mengarahkan

para peserta Longmarcah bahwa tujuan ke Kampung

Gandekan semata untuk menunjukan Izzul Islam Wal

Muslimin, tidak untuk merusak fasilitas ataupun tidak pula

melukai siapapun, kecuali jika ada pihak-pihak yang

mengganggu dan menghalangi agenda Longmarch dalam

rangka Solidaritas Sesama Muslim yang telah dianiaya di

kampung itu.

3. Dalam perjalanan Longmarch di sebuah gang, di jalan RE

Martadinata, ada lemparan dari Preman mengarah ke

peserta Longmarch. Lemparan itu berupa batu dan Bom

Molotov. Gang tersebut pada awalnya sudah diblokade

Polisi. Karena ada lemparan batu dan Molotov lemparan

batu tersebut menganai aparat kepolisian dan berdarah

akhirnya polisi menyingkir, blokade polisi terbuka. Salah

satu yang melempar adalah Ngatiman 62 tahun dengan

tutup wajah dan kata kata kotor menantang peserta

longmarch sambil mengacung acungkan sepotong besi

yang ujungnya tajam sempat duel dengan salah satu

peserta .

4. Polres Solo memberi keterangan resmi bahwa 2 orang

sudah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus

Pembakaran Sepeda Motor dan Penganiayaan di Kampung

Gandekan. Kedua orang ini adalah I dan C. Dua orang

tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan

di Mapolresta Solo. I dan C dinyatakan cukup bukti

melanggar pasal 170 KUHP, dengan barang bukti yang

disita adalah Sepotong besi (LINGGIS), Batu, Jaket, Supra X

125 AD 5423 HZ.

5. Pemkot Solo menggelar Rapar Koordinasi di Rumah Dinas

Walikota Solo merespon situasi Kamtibmas terkini. Hadir

dalam acara dalam acara ini KH. Sholihan (FKUB), Prof. Dr.

dr. Zaenal Arifin Adnan (MUI), Joko Widodo, Dandim,

Danrem, Ketua DPRD Solo, Beberapa Camat, Tokoh

Gandekan, sedangkan hadir dalam elemen Islam adalah

MTA, JAT, FPIS, LUIS, HTI dan NU. Salah satu agenda dalam

pertemuan ini adalah memberi santuan kepada semua

korban baik biaya rumah sakit maupun kendaraan yang

dibakar

Rekomendasi dan Harapan:

1. Aparat kepolisian agar memproses kasus ini secara

professional dan menangkap semua pelaku penganiayaan

secara bersama-sama dan melakukan pembakaran

sepeda motor.

2. Aparat kepolisian diharap dapat membongkar data siapa

saja preman yang terlibat dari HP yang dimilki Iwan wallet

melalui server telkomsel

3. Memerangi Pekat dan Premanisme perlu dibentuk

GARNESUN yang terdiri dari unsur TNI, POLRI dan LSM.

Aspirasi ini sudah ada respon dari DAREM Surakarta dan

akan ditindaklanjuti.

Surakarta, 7 Mei 2012

Ketua LUIS                                  Sekretaris

Edi Lukito, SH Drs. Yusuf Suparno


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar