1. Perusahaan outsourcing harus
memiliki eksklusifitas , dalam hal ini
kredibilitas merupakan hal
terpenting. Sehingga, image
perusahaan harus dibangun dengan
sebaik mungkin, seperti: buat
website perusahaan Anda yang
atraktif, lengkapi dengan call center ,
serta brosur maupun company
profile yang menarik serta baik. Hal
tersebut, tentu akan menjadi sangat
representatif bagi calon klien.
2. Perusahaan yang sukses dan
berhasil, tentu tidak didasarkan atas
batu atau lamanya di bidang
tersebut. Tetapi, yang dapat
memberikan nilai tambah terbaik
bagi customer yang Anda layani.
Dalam kasus yang paling dasar
prinsipnya, “Feel like a winner,
Think as a winner dan Act as a
winner”. Lakukan ATM (Amati, Tiru
dan Modifikasi) dari pelaku sejenis,
yang Anda nilai berhasil di bidang
tersebut, kemudian lakukan metode
yang berbeda.
3. Pastikan tenaga pemasar
perusahaan Anda memahami/
memiliki pengetahuan produk
(product knowledge) yang baik,
untuk ditawarkan kepada klien
secara penuh. Beberapa
perusahaan, tentu akan bertanya
terkait dengan peraturan
perundang-undangan, benefit
kuantitatif atas nominal efisiensi
serta jaminan kepastian akan
kerjasama yang dibangun. Karena,
yang dituju oleh perusahaan
pengguna outsourcing tentu
efisiensi. Untuk itu, sekali lagi
pastikan bahwa tenaga pemasar
Anda memahami aspek kualitatif
dan kuantitatif atas produk yang
ditawarkan, sehingga dapat
membantu memberi solusi bagi
calon klien.
4. Anda harus memiliki pemahaman
akan bisnis (business lifecycle) dari
perusahaan yang akan melakukan
outsourcing. Dengan demikian,
Anda akan dapat melakukan
kalkulasi atas hubungan jangka
panjang sehingga hubungan
kerjasama yang dibangun akan lebih
sustain. Karena dengan
kemampuan pemahaman bisnis
tersebut, maka Anda akan dapat
menentukan penawaran dalam hal
apa saja outsourcing tersebut dapat
berlaku, bagi perusahaan yang
memakai jasa Anda.
5. Berikan jaminan (guarantee) akan
kualitas kandidat tenaga outsource
yang Anda alihdayakan ke
perusahaan lain. Pastikan
mekanisme komunikasi interaktif
dilakukan, sehingga dapat dilakukan
monitoring berkala atas tenaga kerja
yang di-”outsource”-kan. Mekanisme
rewards dan punishment ,
dilakukan sesuai dengan kinerja.
Tentu saja, dalam hal ini prosedur
internal perusahaan Anda sendiri
harus berjalan dengan baik, sejak
mulai recruitment, job positioning
(right man at the right place),
review job description dan terakhir
job evaluation dalam makna
reward and punishment tersebut.
6. Dalam hal one stop shopping
bagi kebutuhan klien, tentu saja
perusahan Anda harus melengkapi
dengan konsultan psikologi dan
konsultan HRD sebagai supervisor
atas proses internal. Sehingga,
konsepsi outsourcing yang
ditawarkan nantinya akan menjadi
lebih terintegrasi.
7. Perusahaan yang menggunakan
jasa outsource, dapat dibedakan
menjadi tenaga outsource dengan
level officer hingga manager,
maupun pada level di bawahnya.
Umumnya, yang melakukan
outsource yakni perusahaan dengan
kategori padat karya, maupun
perusahaan yang termasuk dalam
kategori penanaman modal asing
yang durasi waktu keberadaan di
dalam negeri terbatas. Di sektor
itulah fokus tujuan Anda
diarahkan.
Rabu, 16 Mei 2012
Tips Menggaet Klien Bagi Perusahaan Outsourcing
Published with Blogger-droid v2.0.4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar