Uang Dinar dan Dirham sama2 terbuat dari logam mulia, sama2 dicetak dan dari World Islamic Bank. Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat..
3 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja didalam dompet seorang pemuda..
Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan yg Dinar bertanya kepada yg Dirham."kenapa badan kamu begitu hitam,kotor,dan bau amis...?" dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang2 bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis".
Lalu Dirham bertanya balik pada Dinar, "Kenapa kamu kelihatan begitu baru,indah dan masih bersih?" dijawabnya, "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di Mall dan juga dihotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet".
Lalu Dirham bertanya lagi," pernahkah engkau mampir ditempat Ibadah? " dijawablah, "Belum pernah"
Dirham pun berkata lagi," ketahuilah walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di MESJID, hari minggu aku ke GEREJA, dan ditangan anak-anak Yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada TUHAN.
Aku tidak dipandang manusia bukan sebuah nilai tapi yg dipandang adalah sebuah manfaat, "Akhirnya menangislah uang R
Dinar karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.
Jadi...bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaatnya penghasilan anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan...
Semoga kita termasuk golongan orang2 yg selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat SOMBONG.
Amiien.....
Back To Dinar & Dirham ;-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar